REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para ilmuwan di Inggris telah berhasil
menguji coba sebuah vaksin yang dapat melawan segala jaringan virus
influenza yang telah diketahui, demikian dikabarkan harian Guardian pada
Senin.
Vaksin baru yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Universitas
Oxford tersebut berbeda dari pengobatan tradisional dengan mentargetkan
protein di dalam virus flu daripada protein di lapisan terluar virus flu
tersebut. Kedua protein di dalam virus memiliki jenis serupa di seluruh
jaringan dan sepertinya kurang dapat bermutasi, yang berarti vaksin
baru tidak harus dikembangkan bagi setiap jaringan penyakit baru.
Vaksin tradisional merangsang tubuh untuk menghasilkan zat kekebalan
tubuh dalam melawan flu, namun pengobatan baru yang dikembangkan oleh
kelompok pimpinan Sarah Gilbert itu mempercepat dihasilkannya sel-T yang
dapat mengetahui dan membunuh sel yang terinfeksi.
"Jumlah orang yang mendapatkan vaksin lebih sedikit terkena flu
daripada orang yang tidak diberi vaksin," kata Gilbert. "Kami mendapat
indikasi bahwa vaksin tersebut melindungi mereka tidak hanya dari
sejumlah orang yang terjangkit flu tapi juga dilihat dari sel-T mereka
sebelum kami memberikan mereka virus flu," kata Gilbert.
Ia menambahkan bahwa para sukarelawan yang diberi vaksin memiliki
sel-T yang telah diaktifkan dengan prima dan siap untuk membunuh virus
flu.
Vaksin baru tersebut jika berhasil dikembangkan dapat mencegah
penyebaran penyakit seperti pandemi flu babi terbaru yang membuat
pemerintah Inggris mengeluarkan dana sebesar 1,9 miliar dolar AS bagi
pengolahan vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar