18 Mei 2009

Sejarah HIV/AIDS & Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)

Sejarah HIV/AIDS . . .
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno Deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS, yaitu:
A = Acquired (didapat), I = Immune (kekebalan tubuh), D = Deficiency (kekurangan), S = Syndrome (gejala). Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS).
Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini menyerang dengan cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh menurun sehingga kanker dan infeksi oportunistik inilah yang dapat menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Orang yang mengidap KS mempunyai kesempatan hidup lebih lama dibandingkan orang yang terkena infeksi oportunistik. Akan tetapi belum ada seorang pun yang diketahui benar-benar sembuh dari AIDS. Penyakit PCP ini pertama kali diketahui pada tahun 1981 ketika 5 orang di Los Angeles menderita penyakit PCP tsb. Meskipun AIDS telah ditemukan di hampir setiap negara, tetapi negara asal penyakit ini belum diketahui.
Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah seseorang sudah tertular HIV atau tidak hanya bisa diketahui melalui tes darah. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit. Belum lagi pada era globalisasi sekarang ini, banyak orang dewasa yang sering bertukar-tukar pasangan senggama, penyalahgunaan narkoba dan hal-hal lain yang mengakibatkan penyakit ini menjamur di masyarakat.
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang maka para peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas)Sistem kekebalan tubuh (imunitas) adalah sistem dari tubuh yang melawan infeksi dan penyakit. Imunitas terjadi karena pada saat seseorang terinfeksi patogen yaitu agen penyebab penyakit, ada usaha tubuh untuk membinasakan semua patogen tersebut. Akhirnya terbentuklah zat imun atau antibodi. Berdasarkan hal inilah maka bila suatu ketika orang tersebut terinfeksi patogen yang sama maka tubuh telah mempunyai kemampuan untuk menghancurkannya.
Fungsi utama imunitas adalah mengenali setiap benda asing yang masuk ke dalam tubuh serta menghancurkannya. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh itu dikenal dengan nama antigen. Umumnya antigen tersusun atas protein yang mengandung substansi dari organisme lain, seperti toksin yang dihasilkan oleh virus dan bakteri. Suatu substansi yang merupakan suatu antigen untuk organisme lain.
Sel yang bertanggung jawab dalam respons imunitas adalah leukosit yaitu sel darah putih yang bersifat fagosit yaitu “memakan” kuman yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu jenis leukosit yang berperan dalam pembentukan antibodi adalah limfosit. Limfosit terbagi lagi menjadi dua, yaitu sel-T dan sel-B. Bila suatu antigen ada di tubuh, sel-T memprosesnya sehingga dapat dikenal oleh sel-B. Sel-B lalu menghasilkan antibodi yang cocok dengan antigen tertentu. Antibodi mengikat diri dalam antigen sehingga patogen lebih mudah diserang secara fagosit. Sekali tubuh menghasilkan antibodi terhadap suatu patogen tertentu, seterusnya memori sel-B dapat menghasilkan antibodi itu kapan saja terjadi serangan oleh patogen yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar